Ayam : Ayamnya serak

Sulit membayangkan kandang ayam tanpa penghuni terpentingnya – ayam jantan. Meski tidak semua peternak unggas memulainya di halaman belakang rumahnya, apalagi jika mereka tidak akan beternak ayam. Namun sebagian besar pemilik rumah sudah terbiasa dengan kehadiran hewan peliharaan berbulu yang riuh dan selalu penting ini di halaman.

Namun, seperti semua hewan peliharaan dan burung lainnya, ayam jantan rentan terhadap berbagai penyakit. Salah satunya adalah suara serak. Hal ini menjadi nyata segera setelah kemunculannya, karena setiap hari ayam jago mengumumkan kehadirannya tidak hanya di halaman rumahnya, tetapi ke seluruh distrik, dengan suara “ku-ka-re-ku” yang banjir dan keras.

Suara serak pada ayam jago bisa terjadi karena berbagai sebab. Yang pertama dan paling umum adalah pilek dan hipotermia, saat memelihara burung di rumah yang dingin atau di ruangan yang berangin. Untuk merawat hewan peliharaan diperlukan vitamin dan antibiotik, serta kandang ayam yang hangat tanpa angin. Sebelum membeli obat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter hewan.

Alasan kedua yang lebih berbahaya dan serius adalah infeksi penyakit menular. Laringotrakheitis menular yang paling umum, yang berdampak buruk pada saluran pernapasan bagian atas, menyumbatnya dengan lendir. Dalam hal ini pernafasan menjadi sulit, burung batuk, lemas, nafsu makan hilang, terkulai dan lesu. Pengobatannya adalah dengan antibiotik dan aerosol untuk membersihkan saluran udara.

Selain laringotrakheitis menular, ayam jago juga bisa “tertular” penyakit menular lainnya yang disertai suara serak dan batuk.

Penyebab lain dari suara serak adalah cacing, yang menyumbat trakea sehingga membuat burung tidak dapat bernapas. Untuk pengobatan sebaiknya digunakan obat cacing.

Bagaimanapun, pada tanda pertama suara serak, Anda harus menghubungi dokter hewan dan berkonsultasi dengannya tentang penyebab kemunculannya dan cara merawat hewan peliharaan berbulu.

Anda dapat menandai halaman ini